Gaza, SPNA - Puluhan warga ekstrem Israel, Rabu pagi (14/11/2018) menghalangi truk konteiner yang ingin masuk ke Gaza melalui jalur penyeberangan Karm Abu Salim.
Para pemilik barang mengaku kepada media bahwa puluhan warga Israel menutup jalan utama menuju perbatasan Karm Abu Salim. Mereka menahan truk yang membawa barang berupa bahan makanan, gas rumahan dan bahan konstruksi.
Ratusan truk di sebelah Gaza sudah menunggu sejak pagi untuk mengangkut barang-barang tersebut.
Warga Israel menahan barang-barang milik warga Palestina dengan dalih akan dipergunakan untuk melakukan aksi terorisme.
Ini bukan pertama kali warga Israel memblokir jalan menuju perbatasan Karm Abu Salim. Hari Minggu lalu mereka juga melakukan hal yang sama.
Jalur penyeberangan Karm Abu Salim terletak di bagian selatan Gaza, berada di antara pebatasan Rafah, Mesir dan Israel. Pintu penyebarangan ini tunduk di bawah kekuasaan otoritas Israel. Mereka memiliki wewenang penuh kapan harus dibuka atau ditutup, termasuk menentukan jenis barang yang boleh masuk ke Gaza.
Media Palestina menyebutkan, pada Selasa malam, ratusan warga permukiman ilegal di perbatasan melakukan unjuk rasa. Mereka menolak gencatan senjata yang disetujui pihak pemerintah Israel dan pejuang Palestina.
Menurut mereka, pemerintah tidak menghargai keberadaan warga Yahudi perbatasan yang setiap hari mendengar sirene peringatan rudal dan menyaksikan kebakaran akibat balon pembakar pemuda Gaza.
Mereka meminta pemerintah untuk melakukan serangan besar-besaran demi menghilangkan dominasi Hamas di Gaza.
Serangan terakhir Israel yang berlangsung sejak hari Minggu hingga Selasa menewaskan 14 warga Palestina dan dua orang dari pihak Israel.
(T.HN/S:Pnn.Ps)
